Skip to main content

Profil Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan

Profil Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan by Santrie Salafie

Profil Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan - Pernahkah kalian membaca atau mendengar kisah tentang Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan? Dimana lokasi Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan? Kapan berdirinya Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan? Siapakah pendiri Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan? Dan siapakah Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan saat ini?

Tenang, karena pada kesempatan kali ini Santrie Salafie akan berbagi tentang Profil Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. Selengkapnya, langsung saja yuk scroll ke bawah untuk menyimak lebih lanjut tentang Profil Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan.

Sejarah Singkat Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan

Desa Sidogiri dibabat oleh seseorang Sayyid dari Cirebon, Jawa Barat bernama Sayyid Sulaiman. Ia merupakan generasi Rasulullah dari marga Basyaiban. Ayahnya, Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Umar Basyaiban al Alawi yang tiba dari Qosam Hadhramaut, merupakan seorang perantau dari negara wali, Tarim, Hadramaut, Yaman. Sebaliknya ibunya, Syarifah Khodijah, merupakan putri Sultan Cirebon Generasi Sunan Gunung Jati. Dengan demikian, dari garis bunda, Sayyid Sulaiman ialah kerabat dari Generasi Sunan Gunung Jati.

Sayyid Sulaiman membuka serta mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dengan dibantu oleh Kiai Aminullah. Kiai Aminullah merupakan santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean. Konon pembabatan Sidogiri dilakukan sepanjang 40 hari. Dikala itu Sidogiri masih berbentuk hutan belantara yang tidak terjamah manusia serta ditempati oleh banyak makhluk halus. Hutan belantara Sidogiri diseleksi untuk dibuka serta dijadikan pondok pesantren sebab diyakini tanahnya baik serta berbarakah.

Tahun Berdiri Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan

Ada 2 tipe tentang tahun berdirinya Pondok Pesantren Sidogiri, ialah 1718 ataupun 1745. Dalam suatu catatan yang ditulis Panca Warga bertahun 1963 disebutkan kalau Pondok Pesantren Sidogiri didirikan pada tahun 1718. Catatan itu ditandatangani oleh Almaghfurlahum KH. Noerhasan Nawawie, KH. Cholil Nawawie, serta K. A. Sa’ doellah Nawawie pada 29 Oktober 1963.

Dalam pesan lain yang bertahun 1971 yang ditandatangani oleh K. A. Sa’ doellah Nawawie, tertulis kalau tahun tersebut( 1971) ialah hari ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri yang ke- 226. Dari sini disimpulkan kalau Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada tahun 1745. Dalam realitasnya, tipe terakhir inilah yang dijadikan patokan hari ulang tahun/ ikhtibar Pondok Pesantren Sidogiri tiap akhir tahun pelajaran.

Panca Warga Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan

Selama sebagian masa, pengelolaan Pondok Pesantren Sidogiri dipegang oleh kiai yang selaku pengasuh saja. Setelah itu pada masa kepengasuhan KH. Cholil Nawawie, adiknya yang bernama KH. Hasani Nawawie menganjurkan supaya dibangun wadah permusyawaratan keluarga, yang bisa menunjang tugas- tugas pengasuh.

Sesudah usul itu diterima serta disepakati, hingga dibentuklah satu wadah yang diberi nama“ Panca Warga”. Anggotanya merupakan 5 putra laki- laki KH. Nawawie bin Noerhasan, ialah:

  1. KH. Noerhasan Nawawie (wafat 1967)
  2. KH. Cholil Nawawie (wafat 1978)
  3. KH. Siradj Nawawie (wafat 1988)
  4. K. A. Sa’doellah Nawawie (wafat 1972)
  5. KH. Hasani Nawawie (wafat 2001)
Dalam statment bersamanya, ke- lima putra Kiai Nawawie ini merasa berkewajiban untuk melestarikan keberadaan Pondok Pesantren Sidogiri, serta merasa bertanggungjawab untuk mempertahankan asas serta pandangan hidup Pondok Pesantren Sidogiri.

Majelis Keluarga Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan
Sesudah 3 anggota Panca Warga meninggal, KH. Siradj Nawawie memiliki gagasan untuk membentuk wadah baru, hingga dibentuklah organisasi pengganti yang diberi nama“ Majelis Keluarga”, dengan anggota terdiri dari cucu- cucu laki- laki KH. Nawawie bin Noerhasan. Rais Majelis Keluarga kesatu sekalian Pengasuh ialah KH, Abd. Alim Abd. Djalil, sebaliknya KH. Siradj Nawawie serta KH. Hasani Nawawie selaku Penasehat.

Anggota Majelis Keluarga saat ini adalah:

  1. KH. A. Nawawi Abd. Djalil (Rais/Pengasuh)
  2. K. A. Nawawy Sadoellah (Katib dan Anggota)
  3. KH. Fuad Noerhasan (Anggota)
  4. KH. Abdullah Syaukat Siradj (Anggota)
  5. KH. Abd. Karim Thoyib (Anggota)
  6. H. Bahruddin Thoyyib (Anggota)
Urutan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan
Keberadaan Panca Warga serta selanjutnya Majelis Keluarga, sangat menunjang pengasuh dalam mengambil kebijakan- kebijakan bernilai dalam mengelola Pondok Pesantren Sidogiri sehingga tumbuh terus menjadi maju.

Tentang urutan Pengasuh, ada sebagian versi, karena tidak tercatat pada masa lalu. Dalam catatan yang ditandatangani KH. A. Nawawi Abd. Djalil pada 2007, urutan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri hingga saat ini ialah:

  1. Sayyid Sulaiman (wafat 1766)
  2. KH. Aminullah (wafat akhir 1700-an/awal 1800-an)
  3. KH. Abu Dzarrin (wafat 1800-an)
  4. KH. Mahalli (wafat 1800-an)
  5. KH. Noerhasan bin Noerkhotim (wafat pertengahan 1800-an)
  6. KH. Bahar bin Noerhasan (wafat awal 1920-an)
  7. KH. Nawawie bin Noerhasan (wafat 1929)
  8. KH. Abd. Adzim bin Oerip (wafat 1959)
  9. KH. Abd. Djalil bin Fadlil (wafat 1947)
  10. KH. Cholil Nawawie (wafat 1978)
  11. KH. Abd. Alim Abd. Djalil (wafat 2005)
  12. KH. A. Nawawi Abd. Djalil (2005-sekarang)

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari Profil Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan diatas adalah:
  • Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan didirikan oleh Sayyid Sulaiman yang juga dibantu menantunya yakni Kiai Aminullah pada tahun 1718 atau 1745 Masehi (dua pendapat), berlokasi di Desa Sidogiri Kraton Pasuruan Jawa Timur. Dan yang mengasuh atau membina pada saat ini adalah KH. A. Nawawi Abd. Djalil (2005-sekarang).

Semoga dengan membaca Profil Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan ini, bisa menambah wawasan kita semua tentang Pondok Pesantren. Salam santun dan semoga bermanfaat.

Baca juga: Profil Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo

Tambahkan aplikasi Santrie Salafie di smartphone tanpa install

  1. Buka SantrieSalafie.com dengan browser Chrome di smartphone
  2. Klik ikon 3 titik di browser
  3. Pilih "Tambahkan ke layar utama"
  4. Selanjutnya klik aplikasi Santrie Salafie dari layar utama smartphone Anda untuk menggunakannya.

Atau, ikuti Santrie Salafie di Google News dengan klik icon untuk mulai mengikuti dan mendapatkan pengalaman membaca lebih mudah.

Comment Policy: Silakan baca Kebijakan Komentar kami sebelum berkomentar.
Buka Komentar
Tutup Komentar
-->