Skip to main content

Kumpulan Puisi Kerinduan #rinduketiga

Kumpulan Puisi Kerinduan #rinduketiga by Santrie Salafie

Kumpulan Puisi Kerinduan #rinduketiga - Apa kalian pernah membuat Puisi? tentu pernah 'kan? Baik itu tugas sekolah, hobi, atau hanya sekedar iseng saja. Nah, pada kesempatan kali ini Admin akan berbagi tentang Kumpulan Puisi Kerinduan #rinduketiga.

Puisi Kerinduan

Admin yakin, kita semua pernah merasakan rindu di hati. Bagaimana rasanya? Pastinya, ingiiiiiin sekali bertemu dengannya. Rindu itu ada karena perpisahan serta hadir karena jarak dan waktu. Benarkah demikian? Eits.. malah berpuisi sendiri. Berikut Kumpulan Puisi Kerinduan #rinduketiga :

Puisi Kerinduan Pertama : Setangkai Rindu

Ku hadirkan dirimu dalam angan, agar berjumpa dalam ruang yang ku ciptakan. Hanya ada... Aku dan Kamu disana; Melepas rindu yang tersimpan di dalam hati yang beku dan membiru.

Seperti biasa, tak ada yang bersuara. Hanya hening yang menyelimuti, terdiam, membisu tanpa kata. Hanya tatap mata yang menjelaskan rasa; ku berikan setangkai rindu yang telah layu, yang hanya kau tatap dengan sayu seolah ingin kau ungkapkan rasamu dari hati;

Namun, tak ada kata yang mampu jelaskan. Bahkan, dalam angan sekalipun.. aku tak mampu mengerti dirimu, ada sekat tak terlihat yang membentengi, kau tak izinkanku untuk masuk ke dunia yang kau miliki.

Biarlah rinduku layu dan mati; biarlah masa membuatnya sirna tak tersisa hingga tak ada lagi rasa yang tersimpan dan tak ada lagi luka yang menganga.

Puisi Kerinduan Kedua : Sajak Rindu

Bersama alunan merdu embun yang turun, ku lantunkan sajak rinduku padamu dalam setiap bait kata yang ku cipta.

Ku coba mengungkap segenap rasa yang ada, ku bisikkan sajak rinduku pada beningnya pagi agar mampu menghapuskan rinduku padamu; layaknya hujan menghapuskan debu yang bertebaran mengendapkan rindu yang memenuhi ruang hatiku.

Nikmati dan dengarkanlah alunan indahnya, alunan sederhana diawal embun yang turun, yang akan membuatmu nyaman dan tenang.

Bahkan, mampu membuatmu terlelap.

Ku tuangkan seluruh rinduku dalam bait-bait sajak yang ku cipta, dalam gores-gores aksara berjuta makna, agar melukiskan seberapa rumitnya rinduku; agar menjelaskan seberapa besarnya rindu yang terpendam.

Ku harap kau tak ‘kan pernah bosan membaca bait-bait aksara yang tertuang, memahami setiap kata yang tercipta, dan mendengar alunan sajak rindu yang ku lantunkan.

Puisi Kerinduan Ketiga : Titik Rindu

Hujan turun bersama sang senja membuatku terhanyut dalam kenangan sampai menghadirkan kembali memori tentangmu; "saat kita masih bersama". "Walau sesaat".

Andai gerimis mampu menghapus rinduku, menghilangkan jejakmu dari hatiku, menghanyutkan seluruh rasaku padamu; Pasti kini telah ku lenyapkan dirimu dari anganku.

Aku tak ingin menyimpan rindu untukmu, aku tak ingin terus hidup bersama bayangmu, aku tak ingin kembali termenung karenamu, biarkan aku sendiri tanpa hadirmu.

Jika dulu saat air mata ini jatuh kau dengan sigap menghapusnya, itu karena dulu kau hadir membawa harap bahagia untukku.

Namun, kini kau pergi tanpa bahasa. Mengapa sulit mengendapkan rinduku? mengapa sulit membekukan rasaku? sesulit inikah, memanggul setitik rindu?.

Rinduku justru tersebar memenuhi setiap sekat dalam hati, rasaku justru membuatku tenggelam dalam pesonamu, semakin aku berusaha melupakanmu, justru semakin membuatku tertawan.

Terjebak dalam lautan rindu tak ber-dasar; Terjebak dalam ruang abstrak tak berpintu;

Puisi Kerinduan Keempat : Terusik Rindu

Alunan seruling memecah lamunan, seakan ingin menertawakan dengan tawa terbahak-bahak yang membekaskan rindu.

dilubuk kenangan.. Rindu yang telah lama ingin dibicarakan, rindu yang malu untuk mengungkapkan kepada seseorang, yang tak pernah dilupakan.

Tak pernah lupa akan kenangan yang menghiasi otak sebelah kanan.

Menarilah, hingga lupa akan ingatan.. wajahmu membentuk sebuah bayangan. Bayangan indah, yang membuatku keluar dari sebuah lamunan.

Puisi Kerinduan Kelima : Rinduku Untukmu

Ku ingat saat kita saling bertatap muka, memalingkan pandangan disemua gelisah. Tertawa bersamamu membaca pesan singkat, membuatku terbang ke angkasa.. hingga tak ingin mau patah.

Kau membuatku bahagia.. kau adalah bagian dari selarik kisah dalam cerita yang membuatnya berjanji untuk saling setia.

Kisah ini bagaikan sebuah aksara yang tertulis mesra di alam kerinduan, karena hati akan selalu merindu.

Puisi Kerinduan Keenam: Secangkir Kopi Rindu

Secangkir kopi menemaniku di suatu malam untuk duduk di beranda sambil mengevaluasi diri; Mencoba untuk tegar akan semua gejolak yang tak satupun purnama menghiasi pandanganku.

Aku tak ingin menghadapi masalah hanya karena secangkir kopi rindu.

Ku tak ingin pergi bersamamu.. sebab kau belum pernah mau mengerti tentang isi hati yang terlanjur payah. Saat ini, hanya rindu yang bisa kutitipkan dalam puisi.

Mencoba menantimu untuk kembali merindu bersama-sama. Semoga.

* SELESAI *

Bagaimana perasaannya setelah membaca Kumpulan Puisi Kerinduan #rinduketiga diatas? Mudah-mudahan dengan membaca Kumpulan Puisi Kerinduan #rinduketiga ini, bisa mewakili perasaan kita semua. Tentunya juga, semoga bisa menambah kreativitas kita dalam berpuisi. Jangan lupa datang kembali untuk menyimak kumpulan puisi lainnya dalam berbagai tema pada waktu yang akan datang. Salam santun dan semoga bermanfaat.

Baca juga: Kumpulan Puisi tentang Rindu #rindukedua

Tambahkan aplikasi Santrie Salafie di smartphone tanpa install

  1. Buka SantrieSalafie.com dengan browser Chrome di smartphone
  2. Klik ikon 3 titik di browser
  3. Pilih "Tambahkan ke layar utama"
  4. Selanjutnya klik aplikasi Santrie Salafie dari layar utama smartphone Anda untuk menggunakannya.

Atau, ikuti Santrie Salafie di Google News dengan klik icon untuk mulai mengikuti dan mendapatkan pengalaman membaca lebih mudah.

Comment Policy: Silakan baca Kebijakan Komentar kami sebelum berkomentar.
Buka Komentar
Tutup Komentar
-->