Sepotong Surga Bernama Indonesia
Santrie Salafie 5.5.21

Sepotong Surga Bernama Indonesia - Luka itu bernama penjajahan. tetapi apa yang dapat kita petik dari penjajahan selama 350 tahun? Bukan airmata yang hanya membuat kita menyesali masa lalu. Bukan tertunduknya kepala karena merasa rendah.
Tetapi tegakkan kepalamu. Tidaklah penjajah itu datang jauh-jauh dari Eropa ke negeri kita ini kecuali karena banyaknya kekayaan, keunikan dan keindahan yang ada di negeri kita.
Tak hanya penjajah yang datang ke negeri kita. Ada juga para pedagang yang datang dari berbagai negeri yang terbentang dari Yaman, Arab, Turki hingga China. Di antara mereka ada yang turut aktif dalam perjuangan.
Baca juga: Tokoh Indonesia yang Gemar Baca Buku
Mereka melebur menjadi bagian dari negeri ini. Menyatu berjuang bersama-sama. Sebutlah nama Faradj bin Said bin Awad Martak, misalnya. Di saat-saat yang sangat menentukan, ia himpun anak-anak muda penuh semangat, ia sediakan rumahnya bukan hanya sebagai tempat untuk membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang sangat bersejarah. Ia serahkan rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 itu kepada negara.
Ya, inilah sepotong surga bernama Indonesia. Berbagai bangsa terpukau melihatnya. Datang dari negeri yang jauh, dalam rangka apa pun ketika itu, satu hal yang dapat kita catat adalah: alangkah berharganya negeri ini.
Nah untuk lebih lengkapnya, Anda bisa mendownloadnya dalam format pdf pada tombol dibawah ini.
Berikut video singkat tentang Sepotong Surga Bernama Indonesia yang Santrie Salafie rekomendasikan.

Semoga dengan membaca sepotong surga bernama Indonesia ini, bisa menambah wawasan kita semua tentang Surga Indonesia, dan mudah-mudahan bisa selalu istiqamah dalam kebaikan. Amin. Salam santun dan semoga bermanfaat.
Baca juga: Intropeksi atau introspeksi? Mana yang benar, dan apa artinya?