Hukum Lupa Niat Puasa Fatwa Syekh Athiyyah Shaqar
Santrie Salafie 5.5.20
Hukum Lupa Niat Puasa Fatwa Syekh Athiyyah Shaqar - Niat puasa yang terlupakan atau tidak sengaja lupa membaca niat puasa, terkadang menjadi kebimbangan tersendiri bagi sebagian kalangan. Terutama bagi seorang muslim yang menjalankan ibadah puasa, baik itu shaum wajib (puasa ramadhan, puasa qadha, puasa nadzar, dll.) ataupun puasa-puasa sunnah (puasa senin-kamis, yaumul bid', yaumul 'arafah, dll.).
Namun bagi seorang yang sudah memahaminya, hal tersebut tidaklah menjadi masalah serius untuk memilih antara melanjutkan puasa atau membatalkan puasanya.
Maka dari itu, ada baiknya bagi kita yang belum mengetahui hukum bagi seorang yang lupa niat puasa untuk mempelajarinya atau mencari tahu tentang hal tersebut.
Lupa niat puasa, bagaimana hukumnya?
Berikut adalah pembahasan mengenai hukum bagi seseorang yang lupa membaca niat puasa yang dinukil dari fatwa Syaikh Athiyyah Shaqar tentang Niat Puasa, berikut penjelasannya.
Pertanyaan tentang lupa niat puasa
Saya lupa berniat puasa pada waktu malam. Kemudian saya teringat setelah fajar bahwa saya belum berniat. Apakah puasa saya sah?
Jawaban tentang lupa niat puasa
Niat merupakan sesuatu yang mesti ada dalam puasa, puasa tidak sah tanpa adanya niat. Mayoritas ulama mensyaratkan agar setiap hari mesti berniat puasa, sebagian ulama mencukupkan satu niat saja pada awal malam bulan Ramadhan untuk niat satu bulan secara keseluruhan.
Waktu berniat puasa adalah sejak tenggelam matahari hingga terbit fajar. Jika seseorang berniat melaksanakan puasa di malam hari, maka niat itu sudah cukup, ia boleh makan atau minum setelah berniat, selama sebelum fajar.
Imam Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan at-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:
من لم يجمع الصّيام قبل الفجر فلا صيام له
“Siapa yang tidak menggabungkan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya”.
Tidak disyaratkan melafalkan niat, karena tempat niat itu di hati. Jika seseorang sudah bertekad di dalam hatinya untuk melaksanakan puasa, maka itu sudah cukup. Meskipun hanya sekedar bangun pada waktu sahur dan berniat akan melaksanakan puasa, itu sudah cukup, atau minum agar tidak merasakan haus pada siang hari, maka niat itu sudah cukup.
Siapa yang tidak melakukan itu pada waktu malam, maka puasanya tidak sah, ia mesti meng-qadha’ puasanya. Ini berlaku pada puasa Ramadhan. Sedangkan puasa sunnat, niatnya sah dilakukan pada waktu siang hari sebelum zawal (matahari tergelincir).
Sumber: Fatawa al-Azhar, juz. IX, hal. 266 [Maktabah Syamilah]
Semoga dengan membaca artikel ini, bisa menambah wawasan kita semua tentang Hukum Lupa Niat Puasa Fatwa Syekh Athiyyah Shaqar dan mudah-mudahan bisa selalu istiqamah dalam kebaikan. Amin. Salam santun dan semoga bermanfaat.
Baca juga: Fatwa Syekh Athiyyah Shaqar Waktu Puasa Diantara Dua Tempat