Ketika Santri Jatuh Cinta Eps 4
Santrie Salafie 27.8.19
Ketika Santri Jatuh Cinta Eps 4 ( Bagian Ketujuh dan Kedelapan ) - Nggak terasa, ternyata sampai juga di episode 4. Untuk daftar cerita Ketika Santri Jatuh Cinta yang sudah Admin publish ada dibagian bawah ya. Untuk yang ini khusus kisah Ketika Santri Jatuh Cinta Eps 4 ( Bagian Ketujuh dan Kedelapan ). Bismillah...
Ketika Santri Jatuh Cinta Bagian Ketujuh
Seperti janjinya waktu itu, hafizah datang berkujung kerumah nayla.. tak luas namun tak juga sangat sempit, rumah sederhana yang diapit 2 rumah mewah disampingnya. Namun entah kenapa hafizah merasakan ketenangan dirumah itu.
Rumah yang hanya memiliki 2 ruangan ,ruangan depan dan belakang serta kamar mandi sempit dan wc yang berdampingan di ujung ruang belakang. tak ada banyak barang yang terlihat. Hanya ada sebuah lemari kayu usang berdampingan dengan tempat tidur di ruang depan, serta peralatan dapur di ruang belakang.
" maaf fiz rumahnya sempit.. ucap nayla lirih. " biasa saja lah ney.. kau lupa dipesantren bahkan satu kamar harus berbagi dengan 10 orang.. bukankah lebih sempit.
Nayla tertawa mendengar perkataan hafizah, sahabatnya itu memang selalu benar. Nayla sangat senang dipertemukan kembali dengan hafizah, entah kapan terakhir kali ia bicara dan tertawa selepas itu. Nayla bahkan hampir lupa untuk merasa bahagia. Selama ini hanya ibu teman satu-satunya sampai akhirnya ia bertemu malik kemudian hafizah.
Hafizah berbincang-bincang santai dengan nayla. Sampai akhirnya ia mengatakan sesuatu yang sejak tadi menghantui pikirannya.
" neyney.. ucap hafizah ragu.." wajah hafizah tiba-tiba terlihat cemas. " kenapa fiz. Apa ada yang ingin kamu sampaikan.. tanya nayla. " apa kamu ingin tinggal dilingkungan pesantren lagi?
" tentu saja, aku selalu ingin tapi kamu tahu sendiri bagiku itu tidak mungkin. " bagaimana jika mungkin? Tanya hafizah lagi. " menurutmu?"
" ku dengar ada seorang ustadz sedang mencari pendamping". " apa maksudmu? Nayla merasa ragu dengan ucapan hafizah". " kau kenal dengan ahmad bukan? Bukankah kau dulu menyukainya?".
Pertanyaan hafizah membuat pipi nayla bersemu merah, mengingatkannya pada kejadian beberapa tahun silam.
" mana mungkin putra seorang pemimpin pondok mau menikah denganku.. ucap nayla tak mau berharap terlalu tinggi.. lagipula sekarang ia sudah memiliki seseorang yang spesial dihatinya. Ahmad hanyalah masa lalu yang tak terukir dalam sejarah.
" aku yakinkan jika kamu bersedia ia juga pasti mau.. bujuk hafizah. Nayla tak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya itu, memintanya untuk menikah dengan putra kyai.. bukankah itu sangat tidak mungkin, ia masih sadar dengan derajatnya yang jauh dibawah dari mereka.
" fiz.. aku ini hanya rakyat biasa dalam sebuah dongeng. Aku bukan putrinya.. kenapa tidak kamu saja?
Hafizah terdiam, tak menjawab pertanyaan nayla. Tak mungkin ia mangatakan yang sebenarnya bahwa hafizah adalah istri ahmad yang menjodohkan suaminya dengan sahabatnya sendiri karna ia tidak bisa memberi seorang anak.. tidak, ia sudah bertekad untuk merahasiakan semuanya dari nayla.
"Bagaimana jika ia yang datang melamarmu.. apa kamu bersedia? Tanya hafizah membuat nayla semakin tak mengerti dengan hayalan mustahil sahabatnya itu.
"Hey.. kamu mau memanfaatkanku ya? Tanya nayla membuat hafizah terkejut, ia merasa tak pernah bercerita apapun tentangnya pada nayla, bagaimana mungkin nayla bisa mengetahuinya.. apa seseorang sudah memberitahu?
" nay apa kamu sudah tahu? " fiz.. sejak kapan aku tidak tau tentang kamu. Kamu itu sahabatku , bagaimana mungkin aku tidak tau siapa orang yang kamu sukai.. kamu menyukai ahmad kan? Mengaku saja, dengan menjadikanku sebagai kandidatmu, kau bisa bertemu dengannya.. gurau nayla sambil tertawa.
Hafizah mencoba mencerna perkataan nayla.. ada kelegaan dihatinya ternyata nayla memang tidak tau..
"Ayolah ney.. aku serius.. memangnya aku terlihat begitu ya.. " ya.. " jika yang dilamarnya adalah kamu dan aku ikhlas bagaimana?
Nayla ragu.. jika dulu pasti ia akan langsung mengiyakan tapi sekarang hatinya sudah berubah.
"entahlah .. sahut nayla pada akhirnya.. ia tak mau membuat hafizah bertanya lagi jika ia menjawab tidak.
Hafizah tak karuan rasa . Ada rasa bahagia dan sedih yang bercampur satu ketika mendengar jawaban nayla.. walaupun terdengar ragu tapi masih ada celah dihati nayla untuk ahmad. Apa begini akhir dari kisah cintanya.
" fiz.. fiz.. nayla memanggil-manggil hafizah yang tiba-tiba terdiam melamun. " apa kamu sakit? Tanya nayla melihat wajah hafizah memucat.
" tidak ney . Ku rasa aku harus segera pulang. " iya tak apa.. beristirahat saja. apa perlu ku antar? Tawar nayla yang di jawab dengan gelengan oleh hafizah.
Sebelum pergi hafizah berpamitan pada ibu nayla. Ia merasa iba melihat kondisi ibunya nayla . Stroke yang dideritanya membuat ibu nayla tak bisa bergerak bahkan berbicara pun sangat sulit. Hanya dengan isyarat mata nayla bisa memahami ibunya.
Hafizah mencium tangan ibu nayla, ia terkejut ketika tiba" ibu nayla bergerak tak terkendali. Terlihat ketakutan yang bersengatan pada wajah ibu nayla. Nayla yang melihat ibunya mulai kejang-kejang segera memeluknya untuk menenangkan.
" maaf fiz.. ibu memang seperti ini jika takut.. jelas nayla. " iya tak apa ney.. sebaiknya aku segera pulang.. sahut hafizah sabil mengambil tasnya.
Hafizah menatap wajah ibu nayla yang tampak sangat ketakutan sampai akhirnya ia keluar dari rumah nayla.. kini ia telah menyadari sesuatu. " ternyata aku ketahuan.. gumam hafizah sambil tersenyum.
Ketika Santri Jatuh Cinta Bagian Kedelapan
Burung" berkicau riang. Terbang berkelompok menuju sarang. Angin berhembus lembut menebar ketenangan.. membuat orang-orang lupa sesaat akan yang namanya kedukaan.
Malik berjalan dengan canggung. Ia merasa bersalah telah menghilang tanpa kabar selama beberapa hari .. tampak seorang perempuan duduk tak bergeming. Seakan tak beranjak dari tempatnya dari saat terakhir malik menemuinya.
Satu kata yang wajib malik ucapakan, maaf.... Meski harus menunggu setiap hari, tak menjadikan nayla menyimpan rasa marah padanya.
"Tidak apa.. bukan hal mustahil jika kau tidak datang lagi.. tapi perlu kau tahu aku akan terus menunggu di tempat dan waktu yang sama... ucap nayla sembari tersenyum memandangi anak-anak yang berlarian sambil tertawa riang .. kau tau pemandangan sore hari.
terlalu indah untuk dilewatkan. Malik melihat sekelilingnya.. nayla benar. Ada ketenangan yang ia rasakan. apa karna ia memakai baju kesayangannya, apa karna catatan tebal yang dibawanya, apa karna ia datang dengan sejuta masalah atau karna ia datang untuk sejuta harapan.
" seandainya bisa memilih .. aku ingin dunia terus seperti ini, alam luas yang indah, mentari yang hangat, bulan yang memancar sempurna dan bintang yang gemerlapan mengalahkan ribuan perhiasan . Gumam nayla sambil menutup mata mencoba menyatu dengan alam.
" nay.. setiap manusia biasa pasti pernah berdusta dan berkhianat , hanya alam yang tak pernah mengkhianati kita.. alam tak pernah menutup mata atas ketidak adilan.. alam sendiri yang akan memberi hukuman pada si pendusta dan si pengkhianat.
"Kau benar.. sahut nayla sambil menoleh .. tiba-tiba ia langsung dikejutkan dengan darah yang menetes dari hidung malik.
" malik katakan apa yang sudah terjadi, siapa yang sudah menyakitimu? Tanya nayla ada nada kekhawatiran disetiap katanya.
" ah.. tidak apa.. tadi sebelum kesini karna terburu-buru dan tidak hati-hati aku sempat terjatuh. elak malik.
Nayla tak percaya dengan pengakuan yang baru saja malik katakan. Ia yakin ada sesuatu yang disembunyikan darinya.. terlalu banyak kejanggalan yang ia rasakan, tidak mungkin seseorang selalu terluka dengan alasan yang tidak jelas.
"Nay.. semua pelajaran sudah ku catat dalam buku itu.. mungkin setelah ini aku tidak bisa lagi menemuimu. Kau tau kan menjadi santri sangatlah sibuk.
" tak apa.. kau pasti memiliki impian yang ingin diraih.. semangatlah.. " impian ya.. gumam malik. " terima kasih selama ini sudah membantuku.. berkat catatan-catatan yang kau berikan aku menjadi lebih mengerti tentang agama.. pikiranku mulai terbuka, aku jadi tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Entah kenapa ada rasa sedih yang menyelimuti hatinya.. apa tanpa sadar nayla sudah menaruh harapan padanya, nayla tak ingin berandai lebih jauh lagi karna ia tahu jatuh itu sangat menyakitkan.
" sudah hampir senja, tak baik jika dilihat laki-laki dan perempuan saling bertemu dengan waktu yang lama.
Nayla beranjak dari tempat duduknya. "Nay.. tidak usah khawatir.. aku akan terus mencatat dan memberikannya melalui perantara seseorang.
" iya.. nayla lega setidaknya masih ada yang menjadi penghubungnya dengan malik. Apa ia salah telah berharap. Malik adalah orang yang sangat baik, di saat semua orang melupakannya malik adalah orang pertama yang mengulurkan tangannya. Pantaskah seorang malaikat bersanding dengan manusia biasa sepertinya.
" nay .. aku ingin bertanya, sebelum kita berpisah aku ingin tahu apa impianmu.
Nayla terdiam mencoba mencari kata yang tepat. " tidak ada.. jawab nayla membuat malik mengerutkan dahinya. Nayla tertawa melihatnya.
" aku hanya ingin semua berakhir dengan kebahagiaan.. ucap nayla. Senyuman mengambang sempurna dibibirnya.
" nay.. berjanjilah. " maksudmu??" " aku tau ini tidak benar.. tapi berjanjilah bahwa kau akan selalu menungguku.
Nayla hanya menjawab dengan anggukan.. entah kenapa hari itu terlalu sulit baginya untuk merangkai kata.
Penutup
Semoga dengan membaca Ketika Santri Jatuh Cinta Eps 4 ( Bagian Ketujuh dan Kedelapan ) ini, bisa menambah wawasan kita semua tentang Santri dan mudah-mudahan bisa selalu istiqamah dalam kebaikan. Amin. Namun perlu diingat, ini hanya sekedar cerita karangan saja. Salam santun dan semoga bermanfaat.Berikut daftar kisah Ketika Santri Jatuh Cinta Eps 1 sampai 4, untuk kelanjutannya akan segera diupdate. Mohon bersabar ya...