Skip to main content

Cara Budidaya Sengon Solomon dengan Tepat

Cara Budidaya Sengon Solomon dengan Tepat by Santrie Salafie

Cara Budidaya Sengon Solomon dengan Tepat - Pernahkah kalian membaca atau mendengar tentang Cara Membudidayakan Pohon Sengon Solomon dengan Tepat? Bagaimana Cara Membudidayakan Pohon Sengon Solomon dengan Tepat dan Baik? Tenang, karena pada kesempatan kali ini Santrie Salafie akan berbagi tentang Cara Budidaya Sengon Solomon.

Selengkapnya, langsung saja yuk scroll ke bawah untuk menyimak lebih lanjut tentang Cara Membudidayakan Pohon Sengon Solomon.

Cara Budidaya Pohon Sengon Solomon

Salah satu syarat dalam budidaya tanaman sengon solomon adalah mendapatkan bibit yang baik. Bibit yang baik bisa diperoleh dengan cara membibitkan/menyemai biji sengon dengan perlakuan tertentu. Jika kita salah dalam memperlakukan benih saat pembibitan maka hasilnya juga tidak akan maksimal.

Biji sengon solomon sendiri saat ini sudah bisa diperoleh di pembenih-pembenih yang menyediakan. Harganya memang masih lebih tinggi dibandingkan sengon biasa. Karena beberapa produsen benih ini biasanya menjual secara online, pastikan bahwa mereka adalah penjual yang terpercaya. Kadang-kadang beberapa pihak yang ingin mendapat keuntungan sesaat, menjual benih sengon Solomon yang mutunya tidak baik. Dan berikut cara membudidayakan sengon solomon:

1. Benih Sengon Solomon

Benih sengon Solomon diperoleh dari benih/biji yang dihasilkan dari buah sengon. Biji ini bisa dibeli atau diperoleh dari buah sengon yang sudah tua. Untuk mudahnya, lebih baik kita membelinya saja. Harga saat ini untuk perkilogramnya sekitar 15 juta rupiah.

Benih sengon Solomon berukuran kecil, hampir serupa dengan sengon biasa. Begitu populernya sengon Solomon ini sehingga benihnya pun banyak dipalsukan dengan sengon biasa. Jika kita membeli benih sengon Solomon, cobalah untuk membandingkannya dengan benih sengon biasa. Dari situ kita bisa mengetahui keasliannya.

Selain dengan membandingkan biji, sengon Solomon juga bisa dilihat keasliannya dari penjualnya. Apakah mereka mempunyai sertifikat? Apakah mereka mempunyai pohon induk? Jika ragu-ragu, carilah penjual/pembenih lain yang bisa dipercaya. Jika kita mempunyai pohon induk, bisa juga kita memperoleh benih dengan cara mencari buahnya yang sudah rontok. Namun untuk bisa memanen buahnya harap bersabar. Sengon Solomon akan berbuah pada umur 9-10 tahun.

Itupun dengan kuantitas buah/biji lebih rendah daripada sengon biasa. Sifat diatas juga bisa kita pakai dalam indentifikasi jenis sengon. Jika kita menemukan pohon sengon yang pesat pertumbuhannya, sudah berumur 7-10 tahun dan buahnya sedikit, mungkin saja pohon tersebut adalah sengon Solomon.

2. Bibit Sengon Solomon

Selain dijual dalam bentuk benih, sengon Solomon juga dijual dalam bentuk bibit yang siap tanam. Sama seperti membedakan benih, kita bisa melihat sengon biasa sebagai perbandingan. Bibit sengon Solomon dengan ketinggian 50-70 cm biasanya dijual dengan harga sekitar Rp.7.500,- Lebih mahal daripada sengon biasa yang berkisar antara Rp. 1500-2500,- Perbedaan ini cukup wajar mengingat pertumbuhan sengon Solomon yang lebih bongsor. Bibit sengon Solomon bisa diperoleh dari biji ataupun dengan metode kultur jaringan.

Sebelum memilih sengon Solomon untuk ditanam, sebaiknya kita lebih mengenal wujud tanaman ini, serta perbandingannya dengan sengon biasa. Dengan cara tersebut kita tidak akan mudah tertipu dengan jenis sengon lain yang sengaja dijual untuk menipu pembeli.

3. Menyemai Benih Sengon Solomon

Solomon Setelah memperoleh biji/benih sengon, maka langkah selanjutnya adalah menyemaikan benih tersebut. Berapa biji yang akan kita semai, tergantung luasan lahan pembibitan yang kita punya. Sebagai gambaran, dalam lahan yang luasnya 1000 meter persegi bisa untuk menyemai sekitar 100 ribu bibit/ polybag. Polybag yang digunakan berukuran 10x15 cm.

Jika kita ingin mencoba menyemai dalam jumlah kecil, selain dengan polybag, bisa juga dipakai wadah plastik yang mudah dijumpai di sekitar rumah kita. Atau bisa juga secara koloni dalam polybag besar. Jika benih sudah tumbuh dan muncul beberapa tangkai daun, barulah bibit dicongkel dan dipindah dalam polybag kecil.

Cara Menyemai Benih Sengon Solomon

Untuk menyemaikan benih sengon solomon, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Sortir benih dengan cara memilih secara manual. Buang benih yang terlihat abnormal ukurannya atau cacat. Kemudian benih dimasukkan kedalam air. Benih yang terapung kita ambil dan buang. Setelah selesai, benih kita tiriskan. Sebaiknya jumlah benih kita perhitungkan agar sesuai dengan polybag yang tersedia. Jika berlebihan maka kita akan mengalami kerepotan saat benih tersisa.
  2. Masaklah air sebanyak yang kita perlukan untuk merendam benih sengon tersebut.
  3. Setelah air mendidih, angkat dan diamkan beberapa menit, siapkan biji sengon ke dalam wadah untuk kita rendam. Suhu air untuk merendam benih ini sekitar 80 derajat celcius.
  4. Tuangkan air panas kedalam biji sampai semua biji terendam. Diamkan rendaman ini selama satu malam.
  5. Setelah semalam, biji akan mengembang dan bisa kita angkat lalu kita bungkus dalam kain basah. Peram biji sengon ini selama dua malam. Biji yang sudah diperam dua malam akan mulai mengeluarkan ujung akar. Biji inilah yang siap untuk ditanam dalam polybag persemaian.
  6. Biji yang sudah berkecambah tersebut bisa langsung ditanam dalam polybag. Agar waktu pembenihan ini efektif, kita harus menyiapkan polybag ini sebelum benih kita perlakukan seperti diatas.

Cara Menyiapkan Media Tanam Polibag Sengon Solomon

Untuk menyiapkan media tanam polybag ini caranya adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan bahan-bahan berupa tanah gembur, pasir dan pupuk kandang halus dengan perbandingan 2:1:1.
  2. Bahan tersebut dicampur secara merata dengan ditambahkan insektisida dan pupuk NPK sesuai dengan dosis. Untuk dosisnya, setiap campuran yang terdiri dari dua ember tanah, satu ember pupuk kandang dan satu ember pasir, bisa kita beri NPK sebanyak 1-2 sendok makan.
  3. Campuran tersebut bisa mulai kita masukkan dalam polybag, kemudian kita susun dalam bedengan yang diberi atap plastik. Lipat bagian tepi atas polybag agar bentuknya lebih teratur.
  4. Susun polybag dalam bedengan dengan lebar kira kira 60 sentimeter dan panjang mengikuti kondisi. Sebaiknya panjang bedengan berisi polybag ini tidak lebih dari lima meter untuk memudahkan perawatan tanaman.
  5. Bedengan ini perlu diberi naungan jika pembibitan dilakukan saat musim penghujan.
  6. Biji yang siap tanam kemudian dimasukkan kedalam polybag dengan kedalaman sekitar 1 sentimeter.
  7. Tutup persemaian menggunakan jerami kering. Tujuannya adalah agar benih tidak lekas memunculkan kelopak sebelum akarnya panjang. Jika kelopak biji sudah mekar sementara akar belum muncul, maka pertumbuhan bibitnya tidak akan bagus bahkan bisa mati.
  8. Siram polybag setiap hari agar benih tumbuh dengan baik. Penyiraman dilakukan dengan sprayer agar tidak merusak perakaran dan tanaman muda. Setelah tanaman tumbuh, penyiraman bisa dilakukan sengan gembor. Periksa juga apakah ada hama atau penyakit yang mengganggu persemaian ini.
  9. Guna mempercepat pertumbuhan, bibit muda bisa dipupuk menggunakan pupuk cair berkadar nitrogen tinggi.
  10. Pada umur dua minggu, bibit dipupuk dengan NPK sebanyak 10 butir, dengan cara dibenamkan di sekitar batang utama. Pembenaman butiran NPK sebaiknya jangan terlalu dekat ke batang.
  11. Saat bibit berada dalam persemaian ini, kita juga harus melakukan tindakan penyulaman. Bibit yang jelek atau mati disingkirkan dan diganti dengan bibit yang baru. Usahakan dalam pembibitan ini semua bibit yang ada seragam bentuknya, dan tidak ada bibit yang abnormal.
  12. Bibit di persemaian juga wajib disiangi gulmanya. Gulma yang tumbuh dalam polybag akan berebut makanan dengan bibit sengon yang ada. Untuk membasmi gulma ini, gunakan cara manual dengan bantuan pencukil. Jika dicabut begitu saja, dikhawatirkan perakaran bibit sengon juga akan ikut rusak.
  13. Setelah bibit berumur 2,5-3 bulan dan tinggi maksimal satu meter, maka sudah siap untuk ditanam di lahan.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari Cara Budidaya Sengon Solomondiatas adalah:
  • Cara Budidaya Sengon Solomon diatas bisa kita aplikasikan ketika inginmembudidayakan pohon sengon solomon, namun dari ke poin-poin diatas tidak sepenuhnya menjamin keberhasilan yang sudah dicoba. Semua itu kembali lagi kepada kesungguhan diri kita masing-masing dalam mengaplikasikannya pada usaha yang dilakukan.
Semoga dengan membaca Cara Budidaya Sengon Solomon ini, bisa menambah wawasan dan menjadi solusi bagi kita semua yang sedang berusaha untuk Membudidayakan Pohon Sengon Solomon. Dan juga agar tidak salah langkah ketika membudidayakan sengon solomon, ada baiknya sebelum membudidayakannya kita terlebih dahulu Memahami Lebih Dalam Tentang Pohon Sengon Solomon. Untuk artikelnya, sudah Admin siapkan dibawah. Salam santun dan semoga bermanfaat.

Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Tentang Pohon Sengon Solomon

Tambahkan aplikasi Santrie Salafie di smartphone tanpa install

  1. Buka SantrieSalafie.com dengan browser Chrome di smartphone
  2. Klik ikon 3 titik di browser
  3. Pilih "Tambahkan ke layar utama"
  4. Selanjutnya klik aplikasi Santrie Salafie dari layar utama smartphone Anda untuk menggunakannya.

Atau, ikuti Santrie Salafie di Google News dengan klik icon untuk mulai mengikuti dan mendapatkan pengalaman membaca lebih mudah.

Comment Policy: Silakan baca Kebijakan Komentar kami sebelum berkomentar.
Buka Komentar
Tutup Komentar
-->