Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di Tarim, Hadramaut, Yaman.
Santrie Salafie 23.7.19
Memperingati Maulid Nabi Muhammad ﷺ
Tidak terasa, kita sudah berada di penghujung bulan Rabi'ul Awal. Bulan yang patut umat islam untuk bergembira didalamnya, karena pada bulan Rabi'ul Awal dilahirkannya Sang Pembawa Risalah; yakni Nabi Muhammad Saw.
Tarim, adalah tempat saya menuntut ilmu, sepuluh hari terakhir bulan Rabi'ul Awal merupakan moment puncak peringatan maulid Nabi Muhammad Saw.
Sekilas Maulid Nabi
Tanah leluhur para Walisongo ini akan terlihat sangat ramai di sepuluh hari terakhir bulan Rabi'ul awal. Masyarakat setempat, penuntut ilmu serta para peziarah sangat antusias untuk menghadiri berbagai acara yang isinya mengekspresikan kegembiraan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad Saw; seperti pembacaan Maulid, pawai Maulid, dan lainnya.
Tempat-tempat yang biasanya mengadakan peringatan Maulid di sepuluh akhir bulan Rabiul Awal ini pun adalah tempat-tempat yang penuh dengan nilai historis dan sakral, seperti; Zanbal, Ribath Tarim, Darul Musthofa, Masjid Al Fath Imam Al Haddad.
Peringatan Maulid Nabi
Senin, 25 Rabiul Awal 1440 Hijirah atau 3 Desember 2018 pesanttren asuhan Habib Umar bin Hafiz mengadakan acara peringatan Maulid Nabi tepat setelah shalat Dzuhur. Meskipun peringatan Maulid Nabi berbarengan dengan waktu istirahat siang, namun masyarakat sangat antusias untuk hadir, terbukti dengan kehadiran dan melimpah ruahnya para jamaah sampai ke bagian luar kawasan Pesantren Darul Musthofa. Mulai dari yang tua, muda, anak-anak, mereka semua hadir karena rasa cinta dan gembira mereka akan kelahiran Sang Penghulu alam; Nabi Muhammad Saw.
Turut berhadir juga pada acara tersebut pimpinan mufti Tarim; Habib Ali Masyhur (kakak kandung dari Habib Umar), Habib Umar bin Hafiz, para munshib (pimpinan), kabilah-kabilah, serta para habaib lainnya dan para syeikh.
Ceramah Maulid Nabi
Peringatan Maulid diisi dengan pembacaan syi'ir pujian kepada Nabi Muhammad Saw dengan shalawat khas ala Tarim, serta sambutan dan ceramah agama dari Habib Ali Masyhur dan Habib Umar bin Hafiz.
Raisul Ma'had Darul Musthafa menyeru kepada seluruh kaum Muslim untuk memperkuat ikatan tali mutaba'ah kepada Nabi Muhammad Saw; melakukan segala perkara sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw; serta membuang ego diri dan hawa nafsu yang ada di dalam diri kita.
"Kalau itu semua dilakukan maka kita; umat Islam akan bersatu padu. Umat akan maju, masyarakat kita akan rukun damai tanpa perpecahan karena kita memiliki anutan yang satu yaitu Nabi Muhammad Saw; serta akan menjadi senjata kesuksesan kita di dunia dan di akhirat," paparnya.
Kuatnya ikatan mutaba'ah kepada Nabi Muhammad Saw akan menjadi senjata paling ampuh kaum Muslim serta menjadi sebab kemenangan kita semua di dunia dan di akhirat. "Sebagaimana kesuksesan yang pernah diraih para sahabat Nabi Saw, yaitu dengan kuatnya mutaba'ah mereka kepada Nabi Muhammad Saw." ungkapnya.
Habib Umar juga menyampaikan sebab terjadinya keterbelakangan ummat adalah karena banyaknya fitnah. Bencana yang tersebar dimana-mana disebabkan karena masih lemahnya ikatan mutaba'ah kita kepada Nabi Muhammad Saw. "Kita terlalu mementingkan ego pribadi, cinta dunia dan lebih memilih mengikuti panutan yang lain selain Nabi Muhammad Saw," lanjutnya.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di Tarim, Hadramaut, Yaman. diatas adalah:
- Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di Tarim, Hadramaut, Yaman. diatas bisa kita jadikan sebagai bahan rujukan mengenai Maulid Nabi Muhammad saw. Selain untuk bahan rujukan, tujuan utama Admin memberikan postingan ini adalah untuk menumbuhkan dan mengobati rasa haus kita semua yang selalu dirundung kerinduan kepada Rasulullah dan Para Shahabat-Shahabatnya. (Masih adakah setitik rindu dihati kita kepada Rasulullah dan Para Shahabatnya?)
Semoga dengan membaca Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di Tarim ini, bisa menambah wawasan kita semua tentang Sirah Nabawiyah dan mudah-mudahan bisa selalu istiqamah dalam kebaikan. Amin. Salam santun dan semoga bermanfaat.
Baca juga sirah nabawiyah: Ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib Memindahkan Ibu Kota Negara